TEMONKULON(15/10/2020)Sebagai daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana cukup tinggi, BPBD Kabupaten Kulon Progo terus melakukan upaya pengurangan risiko bencana. Salah satunya dengan menggenjot pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Kegiatan pembentukan Destana ini, merupakan salah satu cara mencegah kerugian pada saat menimpa suatu daerah dengan meningkatkan awardeness atas potensi bencana yang pernah menimpa, terutama di daerah perdesaan. Pemerintah Daerah DIY dan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo, bersama mewujudkan komitmen bersama membangun kapasitas pemerintah desa, jajaran, dan unsur masyarakat untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana tersebut.
Desa Tangguh Bencana ini merupakan desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Menjadi Desa seperti ini memerlukan proses, untuk itulah peran pemerintah daerah untuk mengembangkan desa yang masyarakatnya mampu selalu siap-siaga menghadapi segala kemungkinan bencana. Peningkatan kapasitas pemerintah Kalurahan, jajaran, dan masyarakatnya sehingga mampu mengkaji, menganalisa, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi resiko-resiko bencana yang ada di wilayahnya.
Dalam acara pembentukan Desa Tangguh Bencana ini di kalurahan Temon Kulon di laksanakan selama 3 hari dan di hadiri oleh beberapa unsur yang ada di Kalurahan Temon Kulon yang terdiri dari Lurah,Pamong Kalurahan,Tokoh masyarakat,LPMD,Karang Taruna, PKK, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Kulon Progo mengatakan, Destana merupakan bagian penting untuk pengurangan risiko bencana berbasis komunitas . Warga desa akan mampu mengenali karakter wilayah, potensi kebencanaan, dan cara penanganannya dan Temon Kulon berada di tempat obyek fital dengan adanya Bandara.
“Temon kulon ini merupakan Kalurahan yang Strategis dengan adanya Bandara sehingga minimal warga paham akan kebencanaan, mengerti titik kumpul dan karakter wilayah, dan berkoordinasi dengan unsur relawan ataupun BPBD dalam penanganan lanjutan bencana," tutur Ariyadi
Di akhir kegiatan pada hari ini di buatlah Forum Pengurangan Resiko Bencana yang disingkat FPRB merupakan forum tempat bertemunya atau wadah tempat berkumpulnya para pihak pemangku kepentingan, baik individu maupun lembaga yang mempunyai perhatian dan kepedulian yang sama terhadap agenda pengurangan resiko bencana. Tujuan dari Forum PRB ini salah satunya terbentuknya suatu forum yang mewadahi para pihak yang berkepentingan dalam melakukan advokasi pengurangan risiko bencana.