Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Temon 1 di Kecamatan Temon, yang terdampak pelebaran jalan untuk akses New Yogyakarta International Airport (NYIA) rencananya bakal dibangunkan gedung baru yang super megah. Menempati bekas lahan SMK Trimurti atau lahan Tanah Kas Desa Temon Kulon seluas 5.000 meter persegi, pembangunan fisik gedung baru ini menelan biaya pembuatan sebesar Rp8 miliar.
Pelaksana Harian (PlH) Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Ananta Kogam Dwi Korawan mengatakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut belum termasuk untuk pengadaan alat kesehatan. Jika ditotal bisa mencapai belasan miliar.
Pada saat ini bangunan puskesmas Temon 1 telah selesai di bangun. Setelah itu dia mengharap Puskesmas Temon I resmi pindah pada awal 2020 di lokasi yang baru.
Berdasarkan desain, sebanyak tiga bangunan berupa gedung rawat inap, administrasi, dan poli bakal dijadikan satu. . Sementara, di bagian tengah dan belakang, sebuah taman berkonsep green hospital akan dihadirkan.
Adapun, jumlah tempat tidur yang disediakan sebanyak 25, lebih banyak dari puskesmas pada umumnya yang berkisar 10 tempat tidur. Sementara untuk ruang rawat inap, bakal menyediakan satu kamar yang diisi maksimal dua tempat tidur dengan satu kamar mandi dalam.
Jumlah ruangan pada poli serta jumlah dokter yang melayani juga akan ditambah. "Tapi Puskesmas Temon I tidak akan naik kelas menjadi rumah sakit," ujar Ananta.
Megahnya rencana gedung baru Puskemas Temon 1 bukan tanpa alasan. Dinas Kesehatan Kulonprogo kata Ananta, ingin menjadikan puskesmas tersebut sebagai prototipe bangunan puskesmas di Kulonprogo. Selain itu juga menjadi gambaran puskesmas Kulonprogo karena lokasinya berhadapan langsung dengan NYIA.
"Jadi harus lebih bagus dan lebih lengkap, nantinya jika terjadi permasalahan kesehatan di area bandara, Puskesmas Temon I akan menjadi jujugan. Karena itulah, pembangunan gedungnya dibuat terbesar se-Kulonprogo," jelasnya