TEMON KULON.(25/11/2019) Temon kulon menjadi desa dengan tingkat penduduk miskin paling rendah dan sekaligus Kecamatan Temon menjadi Kecamatan yang memiliki laju penurunan penduduk paling tinggi di Kulonprogo.
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Agus Langgeng Basuki dalam Anugerah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK Award) di Aula Adikarto, Gedung Kaca, kompleks Pemkab Kulonprogo pada Senin (25/11/2019).
Adapun kelima desa dengan tingkat penduduk miskin paling rendah yaitu Desa Temon Kulon (0,83%), Desa Glagah (1,15%), Desa Jangkaran (1,47%), Desa Janten (1,98%), serta Desa Temon Wetan (3,21%). Sementara itu lima desa dengan tingkat penduduk miskin paling tinggi antara lain Desa Kalirejo (37,81%), Desa Purwoharjo (31,73%), Desa Banjarsari (30,72%), Desa Sidorejo (30,49%), serta Desa Kebonharjo (30,1%).
Menurut Langgeng hal ini menarik karena kelima desa dengan tingkat penduduk miskin paling rendah berada di Kecamatan Temon. "Prediksi kami karena pembangunan bandara, tapi kami khawatir status itu tidak langgeng. Entah juga jika angka itu karena program kami yang intervensi dengan bantuan pangan nontunai," katanya.
Pihaknya merasa perlu menegaskan komitmen penanggulangan kemiskinan ini sebab ada program strategis nasional yang dijalankan di Kulonprogo, yaitu Yogyakarta International Airport di Kecamatan Temon serta Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur yang bersinggungan dengan Kecamatan Samigaluh.
"Perlu koordinasi antara kita [kabupaten] dengan kecamatan dan desa untuk bisa sama-sama menurunkan angka kemiskinan," kata Langgeng.
Dalam agenda tersebut, Bupati Kulonprogo, Sutedjo memberikan penghargaan berupa plakat kepada Kecamatan Temon sebagai kecamatan dengan tingkat penduduk miskin terendah (6,38%) dan memiliki laju penurunan penduduk miskin tertinggi (6,37%).
Sementara itu, di tingkat desa, selain dirinya memberikan penghargaan pada Desa Temon Kulon sebagai desa dengan tingkat penduduk miskin paling rendah, ia juga menyerahkan penghargaan kepada Desa Janten sebagai desa yang memiliki laju penurunan penduduk miskin tertinggi (16,37%).
Dalam kesempatan itu Kepala Desa Temon Kulon mengatakan bahwa " jangan terlalu bangga dengan predikat desa dengan tingkat kemiskinan ter rendah di Kulon Progo karena warga Temon Kulon juga masih membutuhkan peran dari pemerintah untuk mewujudkan warga Temon Kulon yang hidup sejahtera". Ujar Ari Sasongko Putro R
Sutedjo menyebutkan meskipun ada penurunan angka kemiskinan setahun terakhir, namun kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo masih membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak. Badan Pusat Statistik Kulonprogo mencatat pada tahun 2017 sebanyak 20,03% warga Kulonprogo miskin, kemudian pada 2018 angka ini berkurang menjadi 18,3%.