TEMONKULON(31/10/2020) Warga Masyarakat Wilayah Kalurahan Temon Kulon melaksanakan kegiatan Kerja Bakti perbaikan saluran air secara serentak. Kegiatan Kerja Bakti dilakukan mengingat kondisi saluran air yang sudah mulai dangkal dan sudah banyak tumbuh rumput liar serta sampah sehingga perlu dilakukan pendalaman lagi agar air dapat mengalir dengan lancar, dan diharapkan tidak mengakibatkan banjir bila hujan sekaligus untuk persiapan menghadapi musim tanam 1 (MT 1)
Turut hadir dalam kegiatan ini Lurah Temon Kulon,Pamong Kalurahan, BPKal, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, dalam kegiatan ini Lurah Temon Kulon telah memerintahkan langsung kepada Ulu-ulu Kalurahan Temon Kulon untuk mengadakan langkah-langkah semestinya dan mengkoordinasi setiap Wilayah wilayah Pedukuhan yang ada di Kalurahan Temon Kulon untuk melakukan kerja bakti sesuai wilayah-wilayah yang telah di tentukan.
Selain itu kegiaatan ini sebagai antisipasi banjir yang terjadi di lahan pertanian supaya tidak terjadi gagal panen, meskipun untuk wilayah lahan pertanian telah banyak terjadi gagal panen akibat curah hujan deras beberapa hari lalu ditambah terjadinya penyempitan akibat ambrolnya gorong gorong saluran air di ujung Kali Carik.
Dedy Wahyono selaku petani di wilayah Seling mengatakan, "Kondisi ambrolnya gorong-gorong proyek rel kereta api bandara seperti sekarang ini dikeluhkan warga masyarakat khususnya para petani karena menjadi penyebab banjir. Sebab air hujan yang seharusnya langsung mengalir ke sungai Carik justru meluap membanjiri sawah dan menyebabkan tanaman cabai dan lahan melon tergenang sehingga membuat petani merugi karena gagal panen".terangnya.
Saat meninjau lokasi gorong-gorong tersebut Ulu-ulu Kalurahan Temon Kulon Anggaranika Artdiantari menyampaikan untuk menyelesaikan permasalahan ini, Pemerintah Kalurahan Temon Kulon akan berkoordinasi dengan PT. Istaka Catur Mina KSO selaku kontraktor proyek rel Kereta Api Bandara YIA.
”Pemerintah Kalurahan Temon Kulon akan segera berkoordinasi dengan Kontraktor rel kereta api untuk membersihkan gorong-gorong yang ambrol di karenakan tidak bisa di lakukan secara manual harus menggunakan alat berat,” katanya.
Dirinya pun berharap permasalahan ini dapat segera teratasi sebelum masa tanam padi di mulai sehingga dapat meminimalisir potensi terjadinya banjir dan gagal panen kembali di wilayah pertanian, khususnya di Kalurahan Temon Kulon.