Temon Kulon – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Program KKN-PPM Periode II Unit 2025-YO026 meluncurkan program inovatif bertajuk Cerita Ladang di Balai Kalurahan Temon Kulon, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, pada Sabtu (26/07/2025). Program ini menyasar para petani di Kalurahan Temon Kulon, dengan misi mengembangkan pertanian berkelanjutan melalui pendekatan teknologi, edukasi, dan storytelling.
Salah satu anggota tim KKN menjelaskan, “Kami ingin agar hasil pertanian warga tidak hanya dikenal dari kualitas fisiknya, tetapi juga dari kisah dan kearifan lokal di balik prosesnya. Nilai cerita ini dapat menjadi daya tarik tambahan di era digital.”
Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan petani setempat, seperti serangan hama, keterbatasan akses teknologi, minimnya promosi produk, serta fluktuasi harga pasar. Mayoritas warga Temon Kulon sendiri mengandalkan pertanian padi dan palawija sebagai sumber penghidupan utama.
Sekitar 40 petani hadir dalam sosialisasi program ini, termasuk Ketua Gapoktan Kaligondang, Rusman. Ia menyambut positif inisiatif para mahasiswa. “Ilmu yang kami dapatkan dari adik-adik KKN membuka wawasan baru bagi kami. Selama ini kami bertani dengan cara lama. Sekarang kami jadi tahu cara bertani yang lebih berkelanjutan dan produktif,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan Cerita Ladang meliputi:
Cerita Ladang: Merayakan Petani Lokal, berupa video dokumenter perjuangan petani setempat.
Booklet Panduan, berisi edukasi tentang defisiensi hara, penyakit, dan hama pada padi.
Demo Alat Ukur & Pelatihan Pupuk Kompos, termasuk penggunaan soilmeter dan pembuatan pupuk kompos dari feses ternak.
Pengenalan Rumput Gajah Unggul hasil riset UGM yang dimutasi dengan sinar gamma untuk pakan ternak bergizi tinggi.
Pemerintah Kalurahan Temon Kulon memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Program Cerita Ladang dinilai selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan ke-2 (mengakhiri kelaparan, meningkatkan ketahanan pangan, dan mendorong pertanian berkelanjutan) serta tujuan ke-1 (memberantas kemiskinan ekstrem).
Tim KKN berharap Cerita Ladang dapat menjadi langkah awal pengembangan pertanian berbasis teknologi dan narasi di pedesaan, sekaligus memperkuat identitas produk lokal Temon Kulon di mata masyarakat luas.
